Derpa bilangan santer terdengar
Gejolak Bintang tak bisa tuk sama
Tambahan terlaksana tanpa seimbang disini-sana
Berkobar rasa di sebelah tangan yang digenggam erat walau ocehan seperti burung camar di Lautan Australia
Degub jantug bisa saja tetap tenang saat pelototan 20 centi meter di depan mata yang tetap tenang bagai Tembok Berlin yang dihancurkan untuk persatuan
Pikiran ingin keluar tapi tak ada tindakan selain menahan untuk meluapkan kata dan emosi atas kepalsuan emosi dan kata yang dibilang pelatihan walau hanya akan jadi celotehan, dicemooh yang terlihat seperti harga gelombang cinta yang dijatuhkan dari Puncak Emas Monas
Mungkin seperti mencari ujung pelangi dibulan Juli
Tanpa keajaiban, putus asa yang didapat
Tapi, tak mau!
Tukik pun tetap ke lepas lautan tanpa tau kemampuan
Insting, aku butuh insting
Hap hap
Pikiran butuh sedikit rehat dengan perlindungan yang mengembang di pohon kehidupan selagi bantuan belum datang
Ini yang menyenangkan
Sendirian mendengar dan meihat angin dari bayangan
Disediakan lahan lagi hamparan rerumputan yang terngiang
Rehat!
Bantuan datang, ya, ketenangan tanpa buah pikiran yang melompat bagai domba domba dalam cerita luar yang datang sebagai magnet mimpi di pelataran kehidupan
Tapi inilah yang perlu dipahami
Masa sulit terlihat bagai bakal bunga di pancaroba
Tutup mata, jalani dahulu
Rajinnn ngepoossstt... 😁
ReplyDelete